Rabu, 16 Januari 2013

Menjadi fasilitator idola bukanlah hal yang sulit



Menjadi fasilitator idola bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa untuk menjadi fasilitator yang hebat, tidak terbatas pada usia maupun tingkat pendidikan. Asalkan ada kemauan dan motivasi untuk menjadi seorang fasilitator, saya yakin semua orang dapat menyandang gelar sebagai fasilitator idola.
Ice Breaking
Pada tips 1 saya sudah menjelaskan bahwa untuk menjadi fasilitator yang baik, kita hanya perlu ingat "Penampilan IM3”. Tentang penampilan seorang fasilitator idola sudah kita bahas pada tips 1. Sekarang akan kita bahas tentang IM3 (Ice breaking, Materi, Metode dan Media). Karena keterbatasan halaman dalam blog ini, maka edisi kali ini kita terlebih dahulu fakus membahas tentang ICE BREAKING.

Mengapa fasilitator perlu menguasai ICE BREAKING ?
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu focus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat focus.
Dalam suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seorang fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa peserta sudah tidak dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat gejala demikian? Berilah Ice breaking atau energizer.
Ada banyak macam energizer atau ice breaking yang dapat digunakan dalam pelatihan. Namun jika dilihat dari metodenya dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis.
  1. Jenis yel-yel
  2. Jenis tepuk tangan
  3. Jenis menyanyi
  4. Jenis gerak dan lagu
  5. Jenis gerak anggota badan
  6. Jenis games
  7. Cerita/ dongeng-dongeng bijak
  8. Cerita-cerita lucu
Untuk mengenal lebih jauh tentang energizer atau ice breaking, kali ini akan saya berikan beberapa contoh singkat dari masing-masing jenis tersebut. Tapi kalau anda menghendaki tahu lebih banyak tentang ice breaking ataupun energizer bisa membaca buku saya yang berjudul ICE BREAKING DAN ENERGIZER YANG MENDIDIK. Berikut beberapa contoh singkat dari Ice breaking dan energizer tersebut:

  1. Jenis yel-yel
Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat "penyembuh” yang paling baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain konsentrasi menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang tinggi dari peserta pelatihan untuk melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel juga terbukti efektif untuk menanamkan esprit de corp atau kekompakan tim dalam suatu pelatihan.
Banyak jenis yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya jelaskan sebagai berikut:
  1. Jika fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus berteriak-teriak,” bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena materi berikut sangat penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu sangatlah tidak efektif. Semakin keras kita berteriak semakin gaduh pula suasana ruang pelatihan. Semakin sering kita berteriak semakin tidak terhormat pula seorang fasilitator.
Bagaimana strateginya? Terlebih dahulu kita membuat kesepakatan-kesepakatan untuk melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling sering untuk tujuan ini adalah model-model sapa jawab.
Contoh:
Fasilitator menyapa
Peserta menjawab
Halo
Hai
Hai
Halo
Apakabar
Luar biasa
Selamat pagi
Siap-siap
Selamat siang
Kerja keras
Selamat sore
Terima gaji
Selamat malam
Enak tenan
Kita kembali ke…
Laptop
Are you ready?
Yes
Dsb


Yel-yel tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan kesepakatan bersama dengan peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang peserta gaduh karena berbicara sendiri maka dapat menggunakan salah satu sapa jawab di atas.


2. Jenis tepuk tangan
Contoh :
a. Tepuk Wow
Mintalah pada peserta untuk bertepuk tangan
Minta peserta lebih cepat, lebih cepat lagi, lalu berhenti dan katakan "wow” bersama.
b. Tepuk anggota tubuh
Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1 x
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2 x
Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3 x
Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya)
c. Tepuk balas tepuk
Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4 x
Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk 3 x
Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2 x
Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya

3. Jenis menyanyi
Dinyanyikan bersama peserta latihan dengan nada lagu Cucak Rowo
Kucoba – coba melamar kerja
Kerja kudapat aku ditrima
Aku mencoba dan berusaha
Jadi pahlawan tanpa tanda jasa
Jamane 2X jamannya KTSP
Murid mnuju kompetensi
Nanging aku khog malah bingung
Kepriye anggonku nglakoni
Iki piye 3X
Ngadhepi murid samene akeh
Aku bingung kepriye ngajare
E dadine malah theng – theng crit

4. Jenis gerak dan lagu
Gerakan ini bagi beberapa guru, guru sekolah minggu, dan pelatih bukan  lagi hal yang sulit Karena mereka telah melakukannya bahkan dengan beragam variasinya.

5. Jenis gerak anggota badan
    a. Permainan jempol kelingking
1.   Mintalah semua peserta tangan kanannya menunjukkan ibu jarinya,  sedang tangan kirinya menunjukkan jari kelingkingnya.
2.   Arahkan ibu jari dan kelingking tersebut mengarah ke kiri, bila ada ada aba – aba ke kanan maka terjadi perubahan ibu jari jadi kelingking, yang tadinya menunjuk kelingking maka akan berganti ibu jari
3.   Begitu setrusnya dapat bergantian,

Variasi gerakan yang mungkin dilakukan :
                           Kata jempol – jempol maka yang ditunjukkan kelingking, atau sebaliknya

b. Permainan buah dan tubuh

1.  Jika kita katakan mangga, peserta mengangkat kedua tangan sambil berjinjit
2.  Jika kita katakan jeruk, kedua tangan peserta mengacung ke depan.
3.  Jika kita katakan kacang, peserta membungkukkan badan sambil kedua tangan  memegang sepatu.

c.  Gerakan salib
Dalam buku "Manusia Kain Kafan” dijelaskan bahwa salib terdiri dari kayu yang vertical yang disebut stipes, sedangkan yang mendatar disebut patibulum cruces. Bagi guru sekolah minggu ini bias dipakai untuk icebreaking saat menjelaskan penyaliban Yesus dengan cara ;
1.   Buat tanda vertical dengang mnangkupkan kedua telapak tangan di atas kepala tinggi saat guru mengatakan stipes
2.   Rentangkan kedua lengan ke kanan dan kiri ketika guru mengatakan patibulum.
3.   Silangkan kedua tangan di dada ketika guru mengatakan salib  

6. Jenis games
a. Permainan lepas tangkap
1.   Mintalah semua peserta membuka telapak tangan kirinya dengan membentuk posisi mendatar
2.   Meletakkan telunjuk tangan kanan ke telapak tangan kiri teman sebelahnya yang terbuka
3.   Saat ada aba – aba "tangkap” tangan anda yang terbuka berusaha menangkap telunjuk teman, sebaliknya tangan yang menunjuk berusaha menghindari tangkapan temannya
    b. Permainan lawan kata
1.   Mintalah peserta untuk membuat tanda besar dengan membuat lingkran maya di depannya, dan melentikkan kelingkingnya untuk menyatakan tanda yang kecil
2. Minta pesrta membuat tanda yang berlawanan dengan hal yang disampaikan para trainer. Maksudnya apabila yang diceritakan trainer hal yang besar maka peserta membentuk tanda kecil (melentikkan kelingking), sedang bila trainer menyatakan hal kecil maka peserta membuat tanda besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar